Legislator Apresiasi KUR Bali Berjalan Baik

02-04-2019 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Fathan. Foto: Puntho/rni

 

Anggota Komisi XI DPR RI Fathan mengapresiasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah dijalankan dengan baik oleh seluruh stakeholder lembaga keuangan di Provinsi Bali. Fathan menilai, mitra kerja Komisi XI DPR di Bali berhasil menambah kuota KUR untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ia mendapat laporan dari Bank Mandiri, karena tingkat KUR yang bagus, kuota KUR untuk UMKM ditambah oleh pemerintah.

 

“Karena, pemerintah melihat bahwa hal itu menjadi salah satu katup pengaman, agar usaha kecil semakin mandiri dan tangguh,” ujar Fathan, usai pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI dengan jajaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Perbankan, dan Lembaga Keuangan Non Bank, di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (01/4/2019).

 

Namun demikian, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, Komisi XI DPR RI terus mendorong pemerintah agar tidak terlena dengan hasil pencapaian tersebut. Fathan mengingatkan pemerintah terus memperbaiki, supaya KUR berjalan sebagaimana mestinya, bukan hanya di Bali, namun seluruh daerah.

 

“Meski secara keseluruhan KUR sudah berjalan dengan baik, di beberapa daerah ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. DPR mengapresiasi pemerintah, tapi juga terus mendorong pemerintah supaya KUR ini diintensifkan. Kami mendorong bank-bank negara seperti BRI, Bank Mandiri, BNI, untuk terus menjadikan KUR ini sebagai acuan suksesnya penyaluran kredit,” tandas Fathan.

 

Selain itu, Fathan menyoroti maraknya financial technology (fintech) ilegal di tengah masyarakat, bukan hanya di Bali, tapi juga nasional. Fathan mendorong, OJK dan seluruh lembaga keuangan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Fathan juga mengimbau, masyarakat turut berperan aktif menghindari jebakan rayuan, yang berpotensi membuat mereka terperangkap dalam hutang yang tinggi.

 

“OJK dan seluruh lembaga keuangan harus memberikan edukasi pendidikan kepada masyarakat, terkait maraknya Fintech ilegal ini. Jangan sampai masyarakat terperangkap dalam hutang yang tinggi, akibat rayuan dan diiming-imingi bunga yang tinggi,” pungkas legislastor dapil Jawa Tengah III ini. (pun/sf)

BERITA TERKAIT
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...